Ulasan Produk " Busana " Busana Bali
Dalam menggunakan busana (Pakaian) adat Bali para pria maupun wanita di bali diawali dengan menggunakan kamen (Bawahan).
Lipatan kain kamen pria melingkar dari kiri ke kanan karena laki-laki merupakan pemegang dharma. Tinggi kamen pria kira-kira sejengkal dari telapak kaki karena pria sebagai penanggung jawab dharma. pada bagian ujung depan kain dibentuk lipatan kancut (lelancingan) dengan ujung yang lancip dan sebaiknya menyentuh tanah, sebagai symbol penghormatan terhadap Ibu Pertiwi, dan menggenakan "Saput" kira-kira satu jengkal dari ujung kamen, dilingkarkan pada badan berlawanan arah jarum jam (prasawya). Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan selendang kecil (umpal) yang bermakna kita sudah mengendalikan hal-hal buruk terutama emosi.
Untuk wanita lipatan kain/kamen melingkar dari kanan ke kiri karena sesuai dengan konsep sakti. Wanita sebagai Sakti bertugas menjaga agar si laki-laki tidak melenceng dari ajaran dharma. Tinggi kamen dari pergelangan kaki kira-kira setelapak tangan. Disertai dengan menggunakan selendang/senteng diikat menyerupai simpul hidup di kiri yang berarti sebagai sakti dan mebraya. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan baju (kebaya) dengan syarat bersih, rapi, dan sopan.